Bulan purnama dianggap sebagai saat ketika manusia serigala berkeliaran dan memangsa manusia. Namun, sebuah studi menemukan bahwa beberapa hari usai bulan bersinar paling teranglah yang harus diwaspadai oleh manusia. Predator nocturnal besar, seperti singa Afrika, lebih sering menyerang dan membunuh manusia beberapa hari setelah bulan purnama.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnalPloS ONE, 20 Juli lalu mengungkapkan bahwa bahaya itu muncul karena singa harus berjuang lebih keras untuk menangkap mangsa pada saat terang bulan karena mangsanya dapat melihat kedatangan binatang predator tersebut. Dalam 10 hari setelah bulan purnama, bulan tidak terbit hingga sesaat setelah matahari tenggelam. Siapapun yang masih berada di luar rumah ketika hari mulai gelap adalah sasaran empuk bagi singa yang sedang kelaparan.
“Jumlah orang yang diserang singa pada saat senja melonjak dalam lima hari pertama setelah bulan purnama,” kata Craig Packer, peneliti studi dari University of Minnesota. “Jumlahnya sangat menyolok.”
Bagi orang di Tanzania, lokasi studi Packer dan timnya, ancaman singa sangat nyata. Lebih dari 1.000 orang di Tanzania Selatan diserang singa antara 1988 dan 2009. Lebih dari dua pertiga serangan itu sangat fatal karena singa memangsa korbannya.
Riset mereka menunjukkan cahaya bulan mempengaruhi pola serangan singa. Tingkat serangan dua hingga empat kali lipat lebih tinggi dalam jangka 10 hari setelah bulan penuh ketimbang 10 hari sebelum purnama.
sumber:tempointeraktif.com
0 komentar:
Posting Komentar