Minggu, 18 Maret 2012

Seni

GAYA DALAM SENI
Realisme
Aliran/gaya dalam seni yang ‘menggambarkan’ obyek alam dalam kehidupan kontemporer secara akurat dan detail. Konsep realisme menolak idealisasi imajinatif dan lebih mementingkan observasi akurat
Dada
Aliran/gaya dalam seni yang menolak konsep tradisional proses artistik, dikenal sebagai kelompok anti kreasi estetis yang ‘muak’ atas nilai-nilai borjuis pasca PD I. Kreasinya banyak menggunakan kolase, montase foto, konstruksi temuan obyek.
Impresionisme
Aliran/gaya dalam seni yang berupaya ‘merekam’ realitas visual secara obyektif dan akurat pada obyek, yang dihasilkan oleh efek cahaya dan warna yang sifatnya temporal. Seniman pengusung aliran impresionisme a.l. Claude Monet, P Auguste Renoir, Camille Pissaro, Alfred Sisley, Berthe Morisot, dan Frederic Bazille.
Kubisme
Aliran/gaya dalam seni yang berupaya menolak pandangan tradisional akan kaidah–kaidah perspektif, penggunaan model, serta pendekatan seni sebagai upaya meniru alam. Kubisme lebih menekankan pada penggambaran obyek secara datar 2 dimensional yang di-fragmentasi. Seniman pengusung aliran kubisme a.l. Pablo Picasso, Geoges Braque, dan Liubov Popova.  
Op Art
Aliran/gaya dalam seni yang berupaya memvisualisasikan ilusi optik, melalui manipulasi sistematik dan akurat terhadap bentuk dan warna sehingga dihasilkan efek flicker yang dapat dipersepsi secara visual. 

KREASI ESTETIK
MIMESIS                              Meniru realitas yang ada di alam
EKSPRESIF                           Seni sebagai Ekspresi Emosi
FORMALIS                           Seni sebagai Organisasi Elemen-elemen Rupa
INSTRUMENTALIS            Seni sebagai Alat Penyampai Pesan/Ideologi

BERKENALAN DENGAN RWD & NPM
          Gambar RWD berdimensi waktu, jadi bisa bercerita, seperti film & TV; Tanpa bingkai (frame), dari kepala sampai kaki, tampak khas, digeser; ada yang diperbesar, ada yang diperkecil; bisa menggambar gerak; objek yang sama digambar lebih dari sekali; ada lapisan latar; ada insert, dissolve, mix; dsb.
          Sejumlah pakar menyebut bahwa gambar prasejarah yang RWD dengan Bahasa  Rupanya merupakan cikal bakal film/tv
          CIRI –CIRI NPM 
a.       “DITEMBAK” DARI SATU ARAH, SATU JARAK, SATU WAKTU
b.      SEPERTI DILIHAT MATA,  “CEKLIK” SEPERTI MEMOTRET
c.       JADI GAMBAR MATI “STILL PICTURE” & PATUNG TAK BERGERAK
d.      MEMENANGKAN RUANG – KESAN 3 DIMENSI
e.      KEHILANGAN DIMENSI WAKTU

·         KOMBINASI RWD & NPM
          Kombinasi RWD dan NPM sudah ada sejak prasejarah.
          Bila bisa dikenali, itu segi naturalisnya:
                                Naturalis  bisa dikenali, seperti dilihat mata,
Naturalis tapi di stilasi, ada aneka tampak, sinar X,berkeliling, digeser, diperbesar yang penting,

GAMBAR TRADISI = CIKAL BAKAL
Gambar “Tradisi” (prasejarah, primitip, tradisi, anak) yang RWD, sudah ada insert, dissolve, mixed (lapisan latar), akrab dengan teori Relativitas Einstein
Gambar prasejarah = cikal bakal berbagai ilmu,
Gambar “Tradisi” bentuk lain dari  matematika & fisika
Seakan sudah manfaatkan “sejumlah  kamera”, ramalkan munculnya teknologi TV abad ke 20

GAMBAR TRADISI = MULTIDISIPLIN
Seni rupa, Film, Televisi bukan hanya ekspresi pribadi untuk bercerita
Untuk berceritapun sudah di- manfaatkan disiplin ilmu dan teknologi lain=kerja multidisiplin
Sudah sejak gambar prasejarah Yang RWD.
 Berimajinasi yang terungkap jadi citra: magi, mite, trans (“Psikologi”)
 Cat, kwas: (“Pengetahuan bahan”, “Kimia”, “Teknologi”)
 Pemilihan bidang garca: di gua dalam hutan, tebing pantai, yang kramat: (“Geodesi” , “Grografi”, “Pengetahuan Lingkungan”)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Fathandino Rahardiansyah | Bloggerized by Fathandino - Pertamax Blogger Themes | Edited By Fathandino